Bagi seorang yang baru mulai menyeduh kopi, referensi tentang teknik menyeduh kopi dari para juara-juara di kompetisi menyeduh tentu menjadi acuan dalam ritual penyeduhannya. Namun ternyata, tekhnik penyeduhan itu belum tentu cocok untuk biji/bubuk kopi yang akan diseduh.
Saya pernah mencoba menerapkan sebuah metode seduh dari juara World Brewers Cup 2016 Tetsu Kasuya yang dikenal dengan “the four-six brew method” atau "metode 4:6" dengan menggunakan alat Hario V60 untuk biji kopi yang saya miliki. Kemudian, saya bandingkan hasilnya dengan metode seduh lain yang lebih umum dilakukan, seperti fast pouring dengan suhu maksimal. Hasilnya, secara pribadi saya lebih menyukai hasil dari metode terakhir yang saya lakukan.
Lantas, saya berfikir apakah metode seduh tetsu kasuya yang saya lakukan salah? Mungkin bisa saja. Tapi rasanya petunjuk yang ada di youtube sudah saya ikuti. Dan kesimpulan saya ketika itu akhirnya memang berkeyakinan bahwa saya tidak sempurna mengikutinya.
Hingga beberapa hari lalu, dalam Sandiwara Kelas Kopi yang diadakan oleh Gale di Pekanbaru, wacana saya terbuka bahwa sebuah teknik penyeduhan yang dilakukan oleh orang lain, bahkan seorang juara dunia pun, belum tentu cocok untuk biji kopi yang kamu miliki. Banyak faktor yang tentunya berbeda antara kondisi biji kopi yang dimiliki orang lain, dengan biji kopi kita.
Nah,yang jauh lebih penting dari sekedar teknik penyeduhan adalah bagaimana kita mengenali biji kopi kita, mengkalibrasinya dengan logika penyeduhan yang berasal dari keterkaitan berbagai unsur penting dalam penyeduhan seperti profil roastingan si kopi, rasionya dengan air, tingkat kehalusan penggilingan, kandungan air, ph air , suhu air hingga metode dan alat yang digunakan, agar menghasilkan ekstraksi yang sempurna.
Ketika kita sudah mengenali biji kopi yang akan kita seduh, maka kita akan dengan gampang pula menghasilkan secangkir kopi yang nikmat dan berkualitas.
Namun, bisa jadi teknik sang juara itu memang cocok untuk biji kopimu, Alhamdulillah. Jika tidak cocok, jangan dipaksakan apalagi hanya demi penampilan di depan pelanggan atau dewan juri sekalipun.